Sunday, November 11, 2007

Hujan Deras - Kekhawatiran Resiko Banjir

Hujan deras akhir-akhir ini sering terjadi. Hal ini berdampak pada lokasi-lokasi rawan banjir, baik itu hanya berupa genangan air maupun naiknya debit air di kanal maupun sungai di Jakarta, yang membuat kekhawatiran sebagian warga Jakarta. Demikian pula hal ini menjadi kekhawatiran sebagian warga di kawasan Jakarta Barat, tepatnya di lingkungan Apartemen Permata Eksekutif (APE).

Bila kita berada di kawasan Jakarta Barat dan Selatan dalam durasi seminggu ini, dirasakan mendung selalu mulai terlihat sejak pukul 10-11 WIB, dan seringkali diiringi dengan hujan. Pada hari Jumat lalu, hujan deras telah mengguyur Jakarta sejak pukul 11.50 WIB selama hampir 1 jam. Di sore harinya pada pukul 16.00 mendung masih menggelayuti kota Jakarta, dan diiringi hujan kembali. Meskipun akhirnya curah hujannya menurun, namun cuaca masih terasa dingin karena angin yang bertiup di daratan masih bercampur dengan air hujan.

Dari pengakuan salah satu penghuni Apartemen Permata Eksekutif yang kebetulan melakukan perjalanan dari Kebayoran Lama menuju ke Depok pada hari Jumat pukul 12.00 WIB, mengatakan bahwa saat berangkat melalui jalur arteri Pondok Indah, hujan turun sangat deras. Hal ini mengakibatkan pohon-pohon disekitar Pondok Indah terlihat pontang-panting diterpa angin. Tidak seperti biasanya, lalu lintas menuju Depok diakui sangat lancar meskipun cuaca mendung dan hujan turun. Masih menurut pengakuan penghuni APE tersebut, pada pukul 17.00 WIB yang bersangkutan mengadakan perjalanan kembali ke Jakarta Selatan melalui jalan Margonda Raya lalu berbelok ke arah Jalan RS Fatmawati untuk kemudian berhenti di bilangan Blok M. Saat itu tepatnya masih di jalan Margonda Raya, cuaca masih mendung dan hujan turun sangat lebat. Menurutnya, yang sangat mengkuatirkan adalah angin yang bertiup sangat kencang, hingga membuat suara-suara bising disekitarnya.

Sedangkan informasi yang diperoleh sumber detik.com, ternyata pada hari Sabtu (10 Nopember 2007), air sungai Cikumpa yang mengalir di Depok, Jawa Barat, telah meluap dan menyebabkan longsor. Papan reklame yang roboh terjadi di Jl Juanda, Jl Saminten, hingga Jl Gas Alam. Di Tangerang, Banten air sungai sudah melebihi batas normal. Sedangkan jalur Puncak dan Jonggol diguyur hujan lebat.

Melihat informasi tersebut salah satu penghuni di Tower II APE juga berkomentar, bahwa bila curah hujan bertambah tinggi dan dengan frekwensi yang tinggi pula, maka bukan tidak mungkin banjir yang melanda Jakarta akan terjadi lagi sehingga lokasi sekitar apartemen dan perumahan kelapa dua akan terkepung dan terendam banjir. Pada saat yang bersangkutan ditanya tentang tingkat kewaspadaan warga dan pengelola bila terjadi banjir, yang bersangkutan menjawab sambil tersenyum, bahwa sudah mempersiapkan lokasi alternatif untuk mengungsi.

Ada komentar berupa harapan dari salah satu penghuni APE yang mengaku pendukung pembentukan Perhimpunan Penghuni, bahwa pihak pengelola gedung apartemen sebaiknya memperhatikan dan belajar dari kejadian pada bulan Pebruari 2007 yang lalu. Hal ini diutarakan berkaitan dengan belum berfungsinya peran pengelola gedung apartemen sebagai pembentuk perhimpunan penghuni sejak pertama kali beroperasinya dan dipasarkannya APE. Dan khusus melalui media ini, yang bersangkutan menyatakan harapannya tentang keterlibatan pengurus sementara dalam melakukan koordinasi dengan pihak pengelola gedung apartemen khususnya menghadapi resiko bencana banjir.