Thursday, January 10, 2008

Belum Ada Pertemuan Penghuni Karena Kiki Baru Pulang Dari Luar Negeri

Berkaitan dengan informasi kenaikan biaya pengelolaan unit apartemen (Service Charge), Ditto sebagai ketua pemrakarsa Perhimpunan Penghuni Apartemen Permata Eksekutif (PPAPE) menyatakan akan menunggu keputusan Building Management. Selanjutnya menurut Ditto, PT.Universal Dwikarya (PTUD) selaku Building Management Apartemen Permata Eksekutif (APE) berkewajiban mengadakan pertemuan dengan penghuni guna memberikan penjelasan atas naiknya Service Charge sekaligus kenaikan tarif parkir. Hal ini diutarakan setelah beliau menanyakan kepada Samuel yang menjabat sebagai Asisten General Manager PTUD.

Saat diklarifikasi dengan Rina selaku staf bagian keuangan PTUD, hal ini dibenarkan. Selanjutnya menurut Rina, Kiki Abdurahman baru saja tiba dari kepergiannya di luar negeri pada tanggal 9 Januari 2007. Saat ditanya tentang rencana pertemuan dengan penghuni, yang bersangkutan menyatakan tidak tahu menahu. Hal ini ditegaskan karena semua keputusan di tangan Kiki dan semua staf hanya sekedar pelaksana saja.

Hingga berita ini kami siarkan, belum ada pengumuman dari pihak PTUD tentang rencana pertemuan dengan penghuni menyangkut kenaikan tarif Service Charge dan tarif parkir.


____________________________________________________________________________________
Never miss a thing. Make Yahoo your home page.

http://www.yahoo.com/r/hs

Friday, January 4, 2008

Pemrakarsa Perhimpunan Penghuni Belum Memberikan Respon Strategis

Sejak bencana banjir yang menimpa wilayah Kelurahan Kelapa Dua Jakarta Barat pada bulan Pebruari 2007, beberapa penghuni sepakat berkumpul di Auditorium Apartemen Permata Eksekutif (APE) untuk membentuk Perhimpunan Penghuni Apartemen Permata Eksekutif (PPAPE). Hasil pertemuan adalah surat permohonan kepada pihak pengelola apartemen tentang peningkatan pelayanan dan pembentukan pengurus sementara PPAPE.

Di sela-sela pertemuan antara para pengurus setiap minggunya Salah satu pengurus menyatakan bahwa pengurus sementara PPAPE yang dibentuk pada bulan Pebruari 2007 tersebut dianggap sebagai pemrakarsa pembentukan PPAPE. Inisiatif yang ditunjukkan pemrakarsa PPAPE ini sangat beragam, namun beberapa kali tidak mendapatkan tanggapan yang positif dari pihak pengelola APE. Sebagai contoh, inisiatif pembuatan kotak dana bagi karyawan pengelola APE sebagai kompensasi penolakan pembayaran biaya pengelolaan (Service Charge) tidak disetujui oleh pihak pengelola. Juga pernah pemrakarsa PPAPE membuat berita hasil rapat bersama antara pengelola dengan penghuni yang akan disosialisasikan pada papan pengumuman atau pada lift di setiap tower. Permohonan pemasangan berita rapat tersebut ternyata tidak mendapatkan persetujuan dari pihak pengelola.

Belakangan pada pertemuan tanggal 18 September 2007, Kiki Abdurahman memberikan tanggapan atas pertanyaan dan desakan pemrakarsa PPAPE untuk sesegera mungkin membentuk PPAPE. Disebutkan bahwa dirinya kurang berkenan dengan cara-cara represif dari oknum yang mengaku mewakili penghuni APE yang mengirimkan SMS bernada ancaman. Hal tersebut dianggapnya tidak santun.

Pada tanggal 3 Oktober 2007 diadakan pertemuan penghuni dan pengelola APE. Sejak saat itu pemrakarsa PPAPE sudah tidak pernah lagi melakukan kegiatan rutin setiap minggunya. Seakan-akan aktifitas tersebut hilang begitu saja. Hingga saat ini, pihak pemrakarsa PPAPE belum memberikan respon strategis atas kenaikan tarif Service Charge (SC) yang diumumkan oleh pihak pengelola pada bulan Desember 2007 lalu.